Banyak sekali
aplikasi yang berbasiskan komunikasi data dan saat ini tidak hanya beroperasi
di LAN (Local Area Network), tetapi juga di WAN (Wide Area Network).
Aplikasi-aplikasi tersebut membutuhkan suatu tingkat jaminan layanan (Qulaity
Of Service/QoS) untuk dapat beroperasi. Oleh karena itu, QoS sudah sepatutnya
diketahui oleh banyak pihak, seperti penyedia infrasturktur, LAN administrator,
WAN administrator,service provider, yang memang berhubungan dengan komunikasi
data.
Kinerja
jaringan komputer dapat bervariasi akibat beberapa masalah, seperti halnya
masalah bandwidth, latency dan jitter, yang dapat membuat efek yang cukup besar
bagi banyak aplikasi. Sebagai contoh, komunikasi suara (seperti VoIP atau IP
Telephony) serta video streaming dapat membuat pengguna frustrasi ketika paket
data aplikasi tersebut dialirkan di atas jaringan dengan bandwidth yang tidak
cukup, dengan latency yang tidak dapat diprediksi, atau jitter yang berlebih.
Fitur Quality of Service (QoS) ini dapat menjadikan bandwidth, latency, dan
jitter dapat diprediksi dan dicocokkan dengan kebutuhan aplikasi yang digunakan
di dalam jaringan tersebut yang ada.
1.
Definisi QoS ( Quality Of Service )
Dari segi networking, QoS mengacu
kepada kemampuan memberikan pelayanan berbeda kepada lalu lintas/ traffic
jaringan dengan kelas-kelas yang berbeda. Tujuan akhir dari QoS adalah
memberikan network service yang lebih baik dan terencana dengan dedicated
bandwith, jitter dan latency yang terkontrol dan meningkatkan loss
karakteristik. QoS adalah kemampuan dalam menjamin pengiriman arus data penting
atau dengan kata lain kumpulan dari berbagai kriteria performansi yang
menentukan tingkat kepuasan penggunaan suatu layanan. QoS menawarkan kemampuan
untuk mendefinisikan atribut-atribut layanan yang disediakan, baik secara
kualitatif maupun kuantitatif.
Sebagai contoh, laju bit yang
diperlukan, delay, jitter, probabilitas packet dropping atau bit error rate (
BER ) dapat dijamin. Jaminan QoS penting jika kapasitas jaringan tidak cukup,
terutama untuk aplikasi streaming multimedia secara real-time seperti voice
over IP, game online dan IP-TV, karena sering kali ini tetap memerlukan bit
rate dan tidak diperbolehkan adanya delay, dan dalam jaringan di mana kapasitas
resource yang terbatas, misalnya dalam komunikasi data selular. Dalam ketiadaan
jaringan, mekanisme QoS tidak diperlukan. Sebuah jaringan atau protokol yang
mendukung QoS dapat menyepakati sebuah kontrak traffic dengan software aplikasi
dan kapasitas cadangan di node jaringan, misalnya saat sesi fase pembentukan.
2.
Pentingnya QoS
Ada beberapa alasan mengapa kita memerlukan QoS, yaitu:
a.
Untuk memberikan prioritas untuk
aplikasi-aplikasi yang kritis pada jaringan.
b.
Untuk memaksimalkan penggunaan investasi
jaringan yang sudah ada.
c.
Untuk meningkatkan performansi untuk
aplikasi-aplikasi yang sensitif terhadap delay, seperti Voice dan Video.
d.
Untuk merespon terhadap adanya perubahan-perubahan
pada aliran traffic di jaringan.
3.
Tingkatan QoS
Terdapat 3 tingkat QoS yang umum dipakai, yaitu best-effort service,
integrated service dan differentiated service.
a.
Best-Effort Service
Best-effort
service digunakan untuk melakukan semua usaha agar dapat mengirimkan sebuah
paket ke suatu tujuan. Penggunakan best-effort service tidak akan memberikan
jaminan agar paket dapat sampai ke tujuan yang dikehendaki. Sebuah aplikasi
dapat mengirimkan data dengan besar yang bebas kapan saja tanpa harus meminta
ijin atau mengirimkan pemberitahuan ke jaringan. Beberapa aplikasi dapat menggunakan
best-effort service, sebagai contohnya FTP dan HTTP yang dapat mendukung
best-effort service tanpa mengalami permasalahan. Untuk aplikasi-aplikasi yang
sensitif terhadap network delay, fluktuasi bandwidth, dan perubahan kondisi
jaringan, penerapan best-effort service bukanlah suatu tindakan yang bijaksana.
Sebagai contohnya aplikasi telephony pada jaringan yang membutuhkan besar
bandwidth yang tetap, 0agar dapat berfungsi dengan baik; dalam hal ini
penerapan best-effort akan mengakibatkan panggilan telephone gagal atau
terputus.
b.
Integrated Service
Model integrated
service menyediakan aplikasi dengan tingkat jaminan layanan melalui negosiasi
parameter-parameter jaringan secara end-to-end. Aplikasi-aplikasi akan meminta
tingkat layanan yang dibutuhkan untuk dapat beroperasi dan bergantung pada
mekanisme QoS untuk menyediakan sumber daya jaringan yang dimulai sejak
permulaan transmisi dari aplikasi-aplikasi tersebut. Aplikasi tidak akan
mengirimkan trafik, sebelum menerima tanda bahwa jaringan mampu menerima beban
yang akan dikirimkan aplikasi dan juga mampu menyediakan QoS yang diminta
secara end-to-end. Untuk itulah suatu jaringan akan melakukan suatu proses yang
disebut admission control. Admission control adalah suatu mekanisme yang
mencegah jaringan mengalami over-loaded. Jika QoS yang diminta tidak dapat
disediakan, maka jaringan tidak akan mengirimkan tanda ke aplikasi agar dapat
memulai untuk mengirimkan data. Jika aplikasi telah memulai pengiriman data,
maka sumber daya pada jaringan yang sudah dipesan aplikasi tersebut akan terus
dikelola secara end-to-end sampai aplikasi tersebut selesai.
c.
Differentiated Service
Model terakhir
dari QoS adalah model differentiated service. Differentiated service
menyediakan suatu set perangkat klasifikasi dan mekanisme antrian terhadap
protokol-protokol atau aplikasi-aplikasi dengan prioritas tertentu di atas
jaringan yang berbeda. Differentiated service bergantung pada kemampuan edge
router untuk memberikan klasifikasi dari paket-paket yang berbeda tipenya yang
melewati jaringan. Trafik jaringan dapat diklasifikasikan berdasarkan alamat
jaringan, protocol dan port, ingress interface, atau klasifikasi lainnya selama
masih didukung oleh standard access list atau extended access list.
0 comments:
Post a Comment