Friday, October 25, 2013

Wednesday, October 23, 2013

PoE [Power over Ethernet]

PoE / Power over Ethernet
PoE teknologi adalah sistem yang memanfaatkan kabel UTP twisted pair untuk mentransmisikan daya(power) melalui pair/urat yang tidak terpakai.



Teknologi PoE seperti ini telah banyak di dukung oleh perangkat-perangkat jaringan saat ini, seperti Switch dan Wireless Access Point. Sehingga tidak diperlukan lagi Catu daya terpisah. Cukup sebuah kabel UTP saja yang terpasang antara switch dan access point. 


POE yang umum di gunakan mengacu ke standar IEEE 802.3af dimana maximum power per port adalah 15.4W. Muncul nya standar baru IEEE 802.3at dimanamaximum power per port adalah 34.2W dikarenakan banyak perangkat baru yangmembutuhkan supply power lebih tinggi.
Fungsi PoE ?
PoE digunakan untuk menyelesaikan masalah sulitnya mencari sumber power pada saat memasang perangkat seperti access point, IP Phone, dll.

Bila tidak ada PoE ?
Kita harus memasang Access Point atau IP Phone di sebuahruangan yang besar, cost akan tinggi karena setiap perangkat butuh 2 pair yaitu kabel UTP untuk data dan kabel listrik. Dengan Poe kita cukup membuat 1 tarikan/pair yaitu kabel UTP.

Alasan menggunakan PoE
Mudah dalam instalasai dan biaya yang lebih murah

PoE yang tidak terintegrasi dengan perangkat switch atau Wireless Access Point 
(WAP)

PoE semacam ini terdiri dari sebuah jack Power ke PLN dan 2 buah port Rj-45 Untuk disambungkan ke2 buah perangkat, misal yang satu ke switch dan satunya lagi ke Wireless AP. PoE seperti ini berguna jika salah satu perangkat tidak mendukung PoE, misal kita punya Wireless Access Point yang medukung PoE tapi switch yang kita pake tidak terdapat fasilitas PoE.


PoE biasa nya di pasang di switch, namun bila switch anda tidak mendukungPoE maka gunakan PoE injector untuk masing perangkat atau menggunakan midspan.Midspan seperti switch tapi fungsi hanya untuk injeksi power ke perangkatyang mendukung PoE. PoE Switches lebih simple dalam penggunaan.
Bila mau membeli Switch, Access point, IP Phone, pastikan perangkat tersebut mendukung standar PoE.
Apa standar PoE
Institute of Electronics Engineers Electrical (IEEE) 802.3af Task Force telah meratifikasi teknologi ke dalam standar Ethernet.

The IEEE 802.3af standar meliputi interoperabilitas menggunakan produk PoE dan mencakup PSE – Endspan atau midspan, Device Powered (PD) dan persyaratan kabel.Hal ini didukung oleh semua pemain jaringan bahwa kekuatan IP-perangkat yang terkoneksi, seperti voice-over-IP (VoIP) telepon, LAN nirkabel akses poin (WLAN) (AP) dan perangkat keamanan canggih, melalui infrastruktur kabel Ethernet yang ada.

Prinsip Kerja PoE


Cara membuat
Jika anda membeli POE dibutuhkan dana ratusan ribu untuk POE itu sendiri, cukup mahal bukan?, namun jika anda kreatif kenapa anda tidak membuatnya sendiri, bukankah hal tersebut membuat anda lebih berhemat ?

POE buatan sendiri dengan WRT54G/GL/GS (dd-wrt) sebagai client dengan panjang kabel UTP 20 Meter. Hal ini sangat pasti membuat tegangan DC diujung yang lainnya menjadi berkurang, tetapi masih bisa menghidupkan Wireless Router tersebut. Pengurangan tegangan DC tersebut untuk panjang kabel 20 meter sekitar 1 hingga 3 Volt tergantung kualitas kabel yang dimiliki wrouter

Bahan yang perlu di siapkan untuk membuat kabel PoE
1.      Connector DC Power Supply ( banyak dijual di toko elektronik Rp. 2000,-)
2.      Selang bakar (Harga Rp. 15.000,-/Meter) – (Optional)
3.      Volt Meter/Amper Meter (Optional)
4.      Tang Crimping
5.      Kable UTP 15 hingga 20 Meter
6.      Connector RJ45

Step by step membuat kabel POE sendiri.
Isi kabel UTP 8 buah jenis kabel dengan urutan dari samping kiri kekanan yaitu;
1.      putih orange ,
2.      orange ,
3.      putih hijau ,
4.      biru ,
5.      putih biru ,
6.      hijau ,
7.      putih coklat ,
8.      coklat

Kabel yang terpakai untuk membentuk jaringan LAN sebenarnya hanya dibutuhkan 4 Kabel saja yaitu :
1.      putih orange ,
2.      orange ,
3.      putih hijau ,
4.      hijau “

Sedangkan 4 kabel lainnya
1.      biru ,
2.      putih biru ,
3.      putih coklat ,
4.      coklat”

Dapat digunakan untuk dialiri Listrik DC power suplly.
Kabel 4 dan 5 disatukan begitu juga kabel 7 dan 8 juga disatukan.

Berikut illustrasi bergambar yang dapat lebih mudah anda mengerti :



BASIS DATA TERDISTRIBUSI

A.      pengertian BASIS DATA TERDISTRIBUSI

Basis data adalah suatu susunan atau kumpulan data operasional lengkap dari suatu organisasi atau perusahaan yang diorganisir dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu dengan menggunakan komputer, sehingga mampu memberikan informasi yang optimal kepada pemakainya.
Basis Data Terdistribusi adalah kumpulan data logic yang saling berhubungan secara fisik terdistribusi dalam jaringan komputer,  yang tidak tergantung dari program aplikasi sekarang maupun masa yang akan datang. Misalnya sebuah bank yang memiliki banyak cabang, bahkan di sebuah kota bisa terdiri dari beberapa cabang/kantor. Masing-masing lokasi memiliki jaringan lokal sendiri, dan semua jaringan lokal itu dihubungkan satu sama lain membentuk sebuah jaringan nasional.
Basis data terdistribusi (distributed database) adalah suatu basis data yang berada di bawah kendali sistem manajemen basis data (DBMS) terpusat dengan peranti penyimpanan (storage devices) yang terpisah-pisah satu dari yang lainnya. Tempat penyimpanan ini dapat dapat berada di satu lokasi yang secara fisik berdekatan (misal: dalam satu bangunan) atau terpisah oleh jarak yang jauh dan terhubung melalui jaringan internet. Penggunaan basis data terdistribusi dapat dilakukan di server internet, intranet atau ekstranet kantor, atau di jaringan perusahaan.
Basis data terdistribusi pada dasarnya adalah bagian dari sistem komputer terdistribusi, atau disebut juga distributed computing. Distributed computing sendiri adalah sistem yang dapat membuat komputer-komputer yang berbeda dan bekerja secara bersamaan dapat saling bertukar informasi dalam satu kesatuan sistem. Dengan basis data terdistribusi, operasi basis data dapat dikendalikan dari satu mesin (komputer) dan dijalankan pada mesin-mesin yang lain.
Pengguna atau disebut (user) dalam sebuah basis data terdistribusi bisa mengakses basis data melalui dua jenis transaksi yaitu :
        Transaksi lokal adalah transaksi yang tidak memerlukan data dari tempat lain
        Transaksi global adalah transaksi dengan kebutuhan akan data dari tempat lain



B.      KARAKTERISTIK BASIS DATA TERDISTRIBUSI

Ada beberapa ciri-ciri utama pada basis data terdistribusi yaitu:
รผ  Data disimpan di sejumlah tempat
รผ  Prosessor pada tempat yang berbeda tersebut dihubungkan dengan jaringan komputer
รผ  Sistem basis data terdistribusi bukan terdiri dari sekumpulan file yang berada pada berbagai tempat tetapi pada sebuah basis data di berbagai tempat.



รผ  Setiap tempat secara mandiri memproses permintaan user yang membutuhkan akses ke data di tempat tersebut dan juga mampu untuk memproses data yang tersimpan di tempat lain.

C.      KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BASIS DATA TERDISTRIBUSI

Pemanfaatan basis data terdistribusi dapat memberikan manfaat bagi sistem yang mengimplementasikannya. Hal ini disebabkan oleh kelebihan-kelebihan yang dimilikinya, antara lain
รผ  Kinerja
Kinerja yang lebih baik karena data ditempatkan di tempat yang sesuai dengan kebutuhan dan komputer-komputer dalam sistem dapat bekerja secara paralel, sehingga pembebanan pada komputer (server) menjadi seimbang.
รผ  Alasan Ekonomis
Alasan ekonomis, yaitu bahwa merancang sistem yang terdiri atas jaringan komputer-komputer kecil (sederhana) lebih ekonomis dibandingkan dengan mengimplementasikan komputer tunggal yang canggih.
รผ  Alasan modularitas
Yaitu bahwa sistem-sistem yang bekerja dalam basis data terdistribusi dapat dimodifikasi, ditambah, atau dikurangi tanpa memengaruhi modul lain (sistem lain dalam basis data terdistribusi). Dengan pembagian lokasi data, jika terjadi masalah atau musibah pada sistem, tidak semua data terancam, melainkan hanya data pada tempat-tempat tertentu.
รผ  alasan organisasi dan otonomi pada sistem-sistem yang berpartisipasi, misalnya pada suatu kantor perusahaan, terdapat beberapa departemen. Dengan basis data terdistribusi, data-data perusahaan dapat disebar ke tiap-tiap departemen yang bertanggung jawab atasnya.
Akan tetapi, di samping kelebihan-kelebihan yang dimilikinya, basis data terdistribusi juga memiliki kendala, antara lain:
รผ  Masalah kompleksitas
Yaitu bukan pekerjaan yang mudah untuk membuat basis data yang tersebar terlihat sebagai satu kesatuan. Administrator basis data mempunyai tugas ekstra untuk menjaga agar basis data yang tersebar di berbagai lokasi terlihat transparan. Di samping itu, pemeliharaan sistem-sistem yang berlainan lebih kompleks ketimbang pemeliharaan sistem besar yang utuh sebagai satu kesatuan. Tingginya kompleksitas juga dapat menyebabkan pembengkakan biaya.
รผ  Masalah desain
Yaitu bahwa desain yang dibuat harus memperhatikan arsitektur komputer yang terdiri atas sistem-sistem yang terpisah, selain itu juga memperhatikan data yang difragmentasi (dipecah-pecah) ke dalam lokasi berlainan. Perubahan dari basis data terpusat menjadi terdistribusi juga menjadi masalah karena belum ada standar metodologi dalam konversi DBMS terpusat menjadi DBMS terdistribusi.
รผ  Keamanan data
Yaitu bukan hanya satu sistem yang harus diberi proteksi keamanan data, melainkan juga fragmen-fragmennya yang tersebar di berbagai lokasi, juga jalur komunikasi antarsistem.
รผ  Kendala mempertahankan integritas karena dalam menjaga integritas sistem melalui jaringan juga dapat memakan resource yang besar dari jaringan.


D.      TIPE BASIS DATA TERDISTRIBUSI

1.       HOMOGEN


Dalam sistem yang homogen, semua site menggunakan product DBMS (Data Base Management System) yang sama. Sistem homogen lebih mudah di rancang dan di atur. Pendekatan ini memberikan perkembangan yang baik, yaitu tidak mengalami kesulitan dalam  membuat sebuah site baru pada DDBMS. Misalnya: Seluruh sistem menggunakan basis data Oracle yang bertempat di satu atau beberapa mesin; Oracle yang digunakan boleh jadi berbeda versi, tetapi aplikasi harus dapat memahami perbedaan fungsionalitas yang ada di setiap simpul (basis data) sistem


2.       HETEROGEN




Sistem basis data heterogen yaitu  sistem  dimana  setiap  tempat  yang  berbeda  menjalankan  DBMS yang   berbeda,   baik   Relational   DBMS   (RDBMS)   atau   non   relational   DBMS. Misalnya: Dalam basis data terdistribusi sedikitnya satu sistem bagian tidak menggunakan basis data Oracle. Agar dapat saling berkomunikasi, perbedaan ini dapat dijembatani dengan menerapkan Oracle Transparent Gateway yang menggunakan layanan heterogen pada server Oracle (Oracle Heterogenous Services) dan agen yang spesifik terhadap sistem pada sistem non-Oracle.




Friday, October 11, 2013

NEAR FIELD COMMUNICATION [NFC]


Near Field Communication (NFC) adalah standar teknologi komunikasi yang memungkinkan ponsel pintar (smartphone) dan alat serupa untuk saling berkomunikasi cukup hanya dengan sentuhan atau berada dalam jarak dekat. Aplikasi teknologi ini beragam mulai dari pertukaran data hingga transaksi finansial. Komunikasi ini juga mungkin dilakukan antara peralatan NFC dengan chip NFC yang disebut "tag". Chip NFC ini juga dapat ditanam dalam kartu seperti kartu ATM, kartu kredit, tiket elektronik, maupun kartu identitas. Selain kartu, tag NFC juga dapat berbentuk stiker, gantungan kunci, gelang, maupun kalung. 
            NFC adalah sebuah teknologi terbaru dalam perpindahan data berbasis teknologi RFID (Radio Frequency Identification) yang menggunakan konektivitas tanpa kabel sehingga sangat memungkinkan komunikasi data antar perangkat elektronik dalam jarak dekat menggunakan perantara induksi medan magnet yang terdapat dalam perangkat elektronik tersebut.
Secara garis besar NFC sendiri merupakan pengembangan dari Bluetooth dan juga RFID dimana dalam NFC terdapat teknologi yang biasa kita gunakan jika berkomunikasi menggunakan Bluetooth dalam proses penyambungan dan juga RFID sebagai gelombang penghubung antar perangkat NFC. NFC pada Smartphone mempunyai kegunaan komunikasi dalam perpindahan situs web, nomor telepon, audio, video, foto maupun kontak telepon. Bahkan pada sebuah NFC yang tertanam pada Smartphone beberapa diantaranya sudah mendukung untuk melakukan pembayaran melalui fitur NFC pada Smartphone tersebut.
Selain itu pula penggunaan NFC pada Smartphone sangat kaya akan fitur dan kelebihan dibandingkan menggunakan Bluetooth. Keunggulan lainnya terletak pada teknologi yang dapat dengan mudah membuka berbagai macam bentuk komunikasi dan transaksi menggunakan cara yang sangat mudah dan nyaman ketika dioperasikan oleh pengguna NFC. Dengan begitu memungkinkan banyak orang melakukan kegiatan yang mereka inginkan hanya dengan menyentuh serta menempatkan perangkat dekat dengan layanan yang akan digunakan untuk melakukan komunikasi data.
Dengan berkembangnya teknologi seperti NFC ini maka memudahkan dalam komunikasi data seperti pertukaran konten digital baik video, audio maupun gambar. Kemudian menghubungkan perangkat elektronik dengan perangkat elektronik lainnya yang mempunyai teknologi NFC sebagai sebuah solusi pembayaran instan, pembelian tiket, pembelian barang, hingga menjadi salah satu dompet digital selain menggunakan kartu kredit.
NFC tidak melulu berbentuk smartphone melainkan chip NFC bisa berupa kartu baik itu kartu ATM, Kartu Kredit, Kartu Identitas, Kartu Elektronik. Bahkan ada juga chip NFC yang ditanam pada gantungan kunci, kalung bahkan gelang. Di Asia sendiri NFC pertama kali populer di Jepang dan Korea Selatan hingga kini mulai menyebar di berbagai penjuru dunia. Di kedua negara tersebut NFC digunkan sebagai media pembayaran seperti tiket transportasi, transaksi finansial, dan pembayaran di toko yang menyediakan perangkat NFC sebagai media pembayaran. Indonesia sendiri sudah mengadopsi NFC pada bidang industri serta institusi untuk keperluan finansial, identitas diri dan kontrol akses room pada setiap individu.

INTERNET SMALL COMPUTER SYSTEM INTERFACE [iSCSI]

iSCSI atau Internet Small Computer System Interface adalah sebuah standard yang digunakan untuk menghubungkan fasilitas penyimpan data (storage facility) yang berbasis IP. Karena perintah-perintah SCSI dikirim melalui jaringan IP, iSCSI dapat digunakan untuk memfasilitasi pengiriman data melalui intranet dan melakukan manajemen terhadap alat penyimpan data (storage) dari jarak jauh.


Protokol iSCSI memungkinkan Client (disebut sebagai Initiator), mengirim perintah-perintah SCSI kepada alat penyimpan data/storage (disebut sebagai Target). Adalah protokol yang lazim digunakan oleh Storage Area Network (SAN). Memberi kemudahan dalam melakukan konsolidasi alat penyimpan data ke dalam satu Central Storage Array yang mana kemudian memberikan layanannya dalam bentuk tempat untuk menyimpan data kepada Server-Server di dalam Data Center yang seolah-olah adalah Hard Disc lokal yang berada di dalam masing-masing Server tersebut.
Dapat juga sebagai solusi ekstensi storage lanjutan dari SCSI dan Fibre Channel. Meski saat ini juga telah hadir solusi lain: FCoE (Fibre Channel over Ethernet) dan AoE (ATA over Ethernet), tapi iSCSI masih secara default digunakan sebagai protokol pada mesin-mesin storage server untuk mendistribusikan block storage device yang disediakannya ke seluruh jaringan. iSCSI mudah diterapkan dan masih menyediakan fitur-fitur yang memanfaatkan lapisan diatas TCP/IP-nya untuk mendukung prosedur keamanan interkoneksinya. ATA over Ethernet bresifat non-routable, sedang FCoE (sebagai emulasi FC di jaringan ethernet) belum luas digunakan meski sudah diterima secara resmi sebagai kernel modul sejak Linux kernel 2.6.29. iSCSI masih belum akan ditinggalan dalam waktu dekat, karena kepraktisan dan fitur-fiturnya sebagai protokol solusi ruang penyimpanan jaringan.
Pada virtualisasi, solusi iSCSI ini sangat berguna, karena baik mesin-mesin virtual (guest OS) dapat direduksi sampai hanya kebutuhan dasar prosesnya, sementara tempat penyimpanan data sepenuhnyadiletakkan di media penyimpanan jaringan berbasis iSCSI. Ini akan sangat memudahkan sistem administrator memelihara sistemnya, dimana pemisahan sistem proses dan data dipusatkan pada mesin-mesin yang berbeda yang dapat diatur konfigurasinya agar dapat diperoleh optimasi kinerja dengan spesifikasi khusus berdasar fungsinya.

SMALL COMPUTER INTERFACE [SCSI]


SCSI (Small Computer System Interface) adalah jenis interface yang digunakan untuk komponen komputer seperti hard drive, drive optik, scanner dan drive tape. Ini adalah teknologi yang bersaing untuk standar IDE (Integrated Drive Electronics). Sementara teknologi IDE lebih murah dibangun dalam motherboard, SCSI adalah teknologi yang ditambahkan dengan membeli controller SCSI. Kartu SCSI dipasang ke slot PCI internal lalu perangkat SCSI yang kemudian dihubungkan ke kartu ini.

Sebetulnya SCSI adalah teknologi yang lebih cepat lebih kuat daripada IDE, dan secara tradisional telah banyak digunakan di server. Selain dari kecepatan, keuntungan lain dibanding IDE adalah bahwa kartu SCSI dapat menghubungkan 15 atau lebih perangkat dalam sebuah mata rantai. Controller mengenali ID masing-masing perangkat SCSI secara tersendiri, memungkinkan fleksibilitas yang besar terhadap perluasan sistem apapun.

Perangkat SCSI, khususnya hard drive, dirancang untuk digunakan dalam menangani kebutuhan pasar server. Untuk alasan ini, SCSI biasanya dibuat dengan standar yang lebih tinggi dan dengan jaminan lebih baik dari drive IDE dengan kapasitas yang sekelas. Namun, pertambahan kecepatan dan kualitas berbanding lurus dengan harganya. Komponen SCSI secara signifikan lebih mahal dari IDE sepupu mereka.

Sebagai bagian dari teknologi, SCSI telah berkembang dengan varietas yang berbeda dan telah muncul dengan berbagai standar kecepatan. Berbagai versi menggunakan konektor pin yang berbeda. Oleh karena itu, penting agar sesuai dengan controller SCSI yang benar pada SCSI komponen yang diinginkan. Sebagai contoh, jika sebuah drive SCSI Ultra 320, kontroller SCSI-I tidak akan bekerja dengan perangkat itu. Kontroler harus mendukung Ultra 320 agar kompatibel. Berikut adalah daftar versi SCSI dengan tingkat transfer data dalam megabyte per detik (MB / sec):

SCSI-2, Fast SCSI (8-bit Narrow)
to 10 MB/sec
Ultra SCSI (8-bit Narrow)
20 MB/sec
Ultra Wide SCSI (16-bit Wide)
40 MB/sec
Ultra2 SCSI (16-bit Wide)
80 MB/sec
Ultra 160 SCSI (16-bit Wide)
160 MB/sec
Ultra 320 SCSI (16-bit Wide)
320 MB/sec


Untuk server, SCSI dapat menjadi pilihan bagus yaitu RAID (Redundant Array Independent Disk), sebagai drive tambahan yang dapat ditambahkan sesuai kebutuhan.

NETWORK ATTACHED STORAGE [NAS]


Network-Attached Storage (NAS) device adalah sebuah sistem penyimpanan yang mempunyai tujuan khusus yaitu untuk diakses dari jauh melalui data network. Klien mengakses NAS melalui RPC ( remote-procedure-call) seperti NFS untuk UNIX atau CIFS untuk Windows. RPC dibawa melalui TCP atau UDP (User Datagram Protocol) dari IP network biasanya dalam local-area network (LAN) yang sama dengan yang membawa semua lalu lintas data ke klien. Unit NAS biasanya diimplementasikan sebagai sebuah RAID array dengan software yang mengimplementasikaninterface RPC.
Network Attached Storage (NAS) adalah sebuah server dengan sistem operasi yang dikhususkan untuk melayani kebutuhan berkas data. NAS dapat di akses langsung melalui jaringan area lokal dengan protokol seperti TCP/IP. NAS itupun sendiri kelebihannya terdapat di system recoverynya, yaitu pada saat salah satu host rusak dapat di backup. NAS sendiri tidak terbeban hanya dengan satu server saja, memiliki kecepatan transfer rate tinggi dengan gigabite ethernet, dan kapasitas storage besar dengan memiliki 2 harddisk. NAS sendiri berbeda dengan server pada umumnya, yaitu NAS hanya dapat digunakan untuk storage (penyimpana data) saja. Setiap user/acount akan memiliki 2 folder yaitu folder private dan public, folder private hanya bisa dilihat oleh pemilik user dan sedangkan public dapat dilihat oleh luar pemilik user. NAS sendiri juga memiliki user yang disebut auxullary, yaitu user yang mampu melihat semua folder user meskipun private atau public.

NAS menyediakan jalan yang cocok untuk setiap komputer dalam sebuah LAN untuk saling berbagi pool penyimpanan dengan kemudahan yang sama seperti menamai dan menikmati akses seperti HAS lokal. Umumnya cenderung untuk lebih tidak efisien dan memiliki peforma yang lebih buruk dari penyimpanan direct-attached.

Thursday, October 10, 2013

STORAGE AREA NETWORK [SAN]



Storage Area Network (SAN) adalah sebuah jaringan berkecepatan sangat tinggi yang khusus, terdiri dari server dan penyimpan (storage). Terpisah & berbeda dengan LAN/WAN perusahaan, tujuan utama SAN adalah untuk menangani trafik data dalam jumlah besar antara server dan peralatan penyimpan, tanpa mengurangi bandwidth yang ada di LAN/WAN. Biasanya tersambung melalui Fiber Channel, sebuah teknologi komunikasi data berkecepatan sangat tinggi, menjadikan SAN sebuah jaringan dedicated yang platform-independent yang beroperasi dibelakang server. SAN terdiri dari infrastruktur komunikasi, yang memberikan sambungan fisik, dan lapisan managemen, yang mengatur sambungan, elemen penyimpan, dan sistem komputer sehingga menghasilkan transfer data yang sangat aman dan handal.
Saat ini protocol legacy tidak lagi cocok untuk menangani data dalam jumlah besar. Secara contoh, teknologi SCSI menggunakan kabel paralel yang akhirnya sangat membatasi kecepatan, jarak tempuh data maupun jumlah media penyimpan yang bisa di tempelkan. Lebih sulit lagi, sangat tidak praktis untuk menggunakan SCSI untuk menyimpan data dalam jumlah TeraByte.
Di samping itu, konsep tradisional hubungan penyimpan-server mengacu pada pendapat bahwa pemilik media penyimpan (storage) tersebut adalah server – hal ini menyebabkan terjadi limitasi dalam akses data. Pada saat lingkungan komputasi bergerak dari model yang server-centric ke data-centric, akses ke sumber daya data menjadi sangat kritis. Storage Area Network (SAN) adalah enabling technology yang memungkinkan sumber daya penyimpanan untuk di share, sambil memberikan servis akses data secara terus menerus, cepat dan mudah.

Keuntungan utama dari SAN adalah:

·         Availability
satu copy dari data jadi dapat di akses oleh semua host melalui jalur yang bebeda dan semua data lebih effisien di manage-nya.
·         Reliability
Infrastruktur transport data yang dapat menjamin tingkat kesalahan yang sangat minimal, dan kemampuan dalam mengatasi kegagalan.
·         Scalability
server maupun media penyimpanan (storage) dapat ditambahkan secara independent satu dan lainnya, dengan tanpa pembatas harus menggunakan sistem yang proprietary.
·         Performance
Fibre Channel (standar enabling teknologi untuk interkonektifitas SAN) mempunyai bandwidth 100MBps bandwidth dengan overhead yang rendah, dan SAN akan memisahkan trafik backup dengan trafik standar LAN/WAN.
·         Manageability
Berkembangnya perangkat lunak dan standar baik untuk FC-AL (Fibre Channel Arbitrated Loop) maupun Fibre Channel fabric memungkinkan managemen dilakukan secara terpusat dan koreksi dan deteksi kesalahan yang proaktif.
·         Return On Information Management
Karena bertambahkan tingkat redudansi dan kemampuan managemen yang baik, maupun kemampuan untuk di tambahkan server dan media penyimpan (storage) secara independen – SAN pada akhirnya memungkinan biaya kepemilikan yang rendah pada saat yang sama menaikan Return On Information Management (ROIM) di bandingkan metoda penyimpanan tradisional.

 Pendorong utama pasar SAN

·         Backup Capacity
semakin tinggi-nya kebutuhan akan penyimpanan data dan kebutuhan akan 100% aksesibilitas data oleh perangkat aplikasi telah menyebabkan kesulitan SCSI backup melalui LAN.
·         Capacity Growth:
Baik IDC maupun Gartner Group mengestimasikan bahwa pertumbuhan data setiap tahunnya melebihi 88%. Untuk memberikan gambaran sebuah perusahaan dengan data 750Gbyte data di tahun 2000 akan membutuhkan 5Tbyte di tahun 2003.
·         System Flexibility/Cost
SAN adalah jaringan storage-centric, yang memberikan kemudahan scalability, memungkinkan server dan media penyimpanan (storage) ditambahkan secara independen satu sama lain. Peralatan lainnya, seperti disk array maupun peralatan backup dapat ditambahkan ke SAN tanpa mengganggu server maupun jaringan.
·         Availability/Performance
      Penggunaan protokol transmisi data untuk media penyimpanan, termasuk SCSI, memungkinkan untuk mentransfer data dalam jumlah besar dengan overhead dan latensi yang kecil.

FIBRE CHANNEL


Fibre Channel merupakan salah satu interface HDD yang umum digunakan pada jaringan storage skala besar (Wide Area Network). Interface ini dirancang menggunakan protokol jaringan terdedikasi sehingga tidak membebani jaringan yang sudah ada.
HDD Fibre Channel memiliki interface yang dirancang khusus untuk menangani transfer data jarak jauh dalam satu sistem jaringan, sehingga menggunakan port dan kabel khusus. Untuk mengimplementasikannya, kita memerlukan controller khusus atau add-in card yang dipasang pada slot PCI. Fibre Channel juga memiliki port khusus yang dapat langsung dikoneksikan pada kabel jenis twisted-pair copper atau Fiber Optic, sehingga tidak membebani lalu lintas data via Ethernet Server.
Di Indonesia, masih jarang perusahaan yang mengimplementasikan Fibre Channel, sehingga perangkat ini sulit ditemukan.

INFINIBAND

Infiniband adalah standar interkoneksi data yang dikembangkan oleh Infiniband Trade Association, sebuah konsorsium yang didirikan oleh Dell, Hewlett-Packard, IBM, Intel, Microsft, dan Sun Microsystem. Infiniband adalah arsitektur komunikasi berkecepatan tinggi yang bertujuan digunakan untuk alat interkoneksi, seperti server, secondary storage, dan switch jaringan. Tujuan dari standar ini adalah untuk menggantikan banyak stadar interkoneksi yang saling bersaing dengan sebuah satandar yang lebih universal, dan arsitekturnya dapat menghasilkan peningkatan kecepatan transfer data yang signifikan.
Infiniband dibuat berdasarkan sebuah arsitektur interkoneksi yang biasanya disebut dengan switched fabric, yang mana menginterkoneksi banyak alat dengan banyak jalur transmisi data, dan kumpulan switch yang tampak menggambarkan proses thread yang saling berhubungan. Sebuah switched fabric menghubungkan banyak pengirim langsung ke semua penerima dan dapat melayani semua koneksi secara bersamaan. Koneksi diciptakan atas dasar permintaan, dan diputus ketika sudah tidak dibutuhkan lagi, dan membebaskan kapasitas komunikasi data untuk mendukung koneksi lain. Arsitektur switched fabric bukanlah suatu hal yang baru, tetapi teknologi digital switching yang mendukungnya membuat hal ini menjadi sangat efektif dalam pembiayaan.
Setiap peralatan terhubungkan pada infiniband switch oleh sebuah Host Channel Adapater (HCA) atau sebuah Target Channel Adapater (TCA). HCA digunakan oleh alat seperti server multi fungsi yang dapat menghasilkan dan merespon permintaan transfer data. HCA memiliki koneksi langsung ke primary storage pada host melalui sebuah device controller yang terhubung pada suatu system bus atau melalui sebuah special-purpose memory interface. TCA digunakan oleh peralatan yng lebih sederhana seperti switch jaringan dan storage device.
Infiniband terkoneksikan dengan kabel tembaga atau kabel serat optic . Standar infiniband menspesifikasikan konektor kabel dan karakteristik operasional, tapi bukan konstruksi kabel secara fisik. Kabel twisted pair atau coaxial biasa tidak dapat mengakomodasi infiniband. Beberapa vendor menggunakan kabel koaksial yang dimodifikasi yang memiliki satu atau lebih ppesangan konduktor. Kecepatan transmisi data berkisar antara 2,5 sampai dengan 10 Gbps, tergantung pada jumlah konduktornya. Kabel tembaga dapat direntangkan sampai dengan 25 meter, dan kabel serat optic dapat mencapai panjang 10 kilometer.

Pada sekumpulan server berskala besar yang digunakan untuk mendukung situs Web yang berskala besr pula, didalamnya termasuk server yang dikonfigurasikan untuk tujuan tertentu, seperti untuk penyimpanan jaringan dan switch jaringan. Dengan mengkhususkan fungsi tiap-tiap alat akan memudahkan untuk memperbesar atau mengurangi kapasitas total, penggandaaan alat dapat meningkatkan kehandalan dan toleransi terhadap kesalahan. Tetapi banyak jalur berkecepatan tinggi, dan switch diperlukan untuk menginterkoneksi seluruh komponen system. Interkoneksi tersebut merupakan target pasar dari infiniband.