Saturday, March 8, 2014
Saturday, January 4, 2014
KALENDER AKADEMIK UNP TAHUN 2013/2014
Posted on 1:44 AMby Unknown with No comments
Sunday, December 29, 2013
FIREWALL
Posted on 6:48 AMby Unknown with No comments
Internet merupakan sebuah jaringan komputer yang sangat terbuka di
dunia, konsekuensi yang harus di tanggung adalah tidak ada jaminan keamanan
bagi jaringan yang terhubung ke Internet. Firewall [1] adalah suatu cara atau
mekanisme yang diterapkan baik terhadap hardware, software ataupun sistem itu
sendiri dengan tujuan untuk melindungi, baik dengan menyaring, membatasi atau bahkan
menolak suatu atau semua hubungan/kegiatan suatu segmen pada jaringan pribadi dengan
jaringan luar yang bukan merupakan ruang lingkupnya.
Firewall secara
umum di peruntukkan untuk melayani :
1.
Mesin/Komputer
Setiap mesin/komputer yang terhubung langsung ke jaringan luar atau
internet dan menginginkan semua yang terdapat pada komputernya terlindungi.
2.
Jaringan
Jaringan
komputer yang terdiri lebih dari satu buah komputer dan berbagai jenis topologi
jaringan yang digunakan, baik yang di miliki oleh perusahaan, organisasi
dsb.
Karakteristik Sebuah Firewall
1. Seluruh hubungan/kegiatan dari
dalam ke luar , harus melewati firewall. Hal ini dapat dilakukan dengan cara
memblok/membatasi baik secara fisik semua akses terhadap jaringan
Lokal, kecuali melewati firewall.
2. Hanya Kegiatan yang
terdaftar/dikenal yang dapat melewati/melakukan hubungan, hal ini dapat
dilakukan dengan mengatur policy pada konfigurasi keamanan lokal. Banyak sekali jenis
firewall yang dapat dipilih sekaligus berbagai jenis policy yang ditawarkan.
3. Firewall itu sendiri haruslah
kebal atau relatif kuat terhadap serangan/kelemahan. Hal ini berarti
penggunaan sistem yang dapat dipercaya dan dengan system yang relative aman.
Teknik yang digunakan Firewall
1.
Service control (kendali terhadap layanan)
Berdasarkan tipe-tipe layanan yang digunakan di Internet dan boleh
diakses baik untuk kedalam ataupun keluar firewall. Biasanya firewall akan mencek
no IP Addressdan juga nomor port yang digunakan baik pada protokol TCP dan UDP,
bahkan bisa dilengkapi
software untuk proxy yang akan menerima dan menterjemahkan setiap permintaan
akan suatu layanan sebelum mengijinkannya. Bahkan bisa jadi software pada server
itu sendiri , seperti layanan untuk web ataupun untuk mail.
2.
Direction Conrol (kendali terhadap arah)
Berdasarkan arah dari berbagai permintaan (request) terhadap layanan
yang akan dikenali dan diijinkan melewati firewall.
3.
User control (kendali terhadap pengguna)
Berdasarkan user untuk dapat menjalankan suatu layanan, artinya ada
user yang dapat dan ada yang tidak dapat menjalankan suatu servis, di karenakan
user tersebut tidak di ijinkan untuk melewati firewall. Biasanya digunakan untuk
membatasi user dari jaringan lokal untuk mengakses keluar, tetapi bisa juga
diterapkan untuk membatasi terhadap pengguna dari luar
4.
Behavior Control (kendali terhadap perlakuan)
Berdasarkan seberapa banyak layanan itu telah digunakan. Misal,
firewall dapat memfilter email untuk menanggulangi/mencegah spam.
Tipe-Tipe Firewall
1.
Packet Filtering Router
Diaplikasikan dengan mengatur semua packet IP baik yang menuju,
melewati atau akan dituju oleh packet tersebut. Pada tipe ini packet tersebut akan
diatur apakah akan di terima dan diteruskan atau di tolak.
Kelebihannya: mudah di implementasikan, transparan untuk pemakai,
relatif lebih cepat.
Kelemahan
·
Cukup rumitnya untuk menyetting
paket yang akan difilter secara tepat
·
Lemah dalam hal authentikasi.
2.
Application-Level Gateway
Berfungsi memperkuat/menyalurkan arus aplikasi. Tipe ini akan
mengatur semua hubungan yang menggunakan layer aplikasi ,baik itu FTP, HTTP, GOPHER
dll. Cara kerjanya : apabila ada user yang menggunakan salah satu
aplikasi semisal FTP untuk mengakses secara remote, maka gateway akan meminta user
memasukkan alamat remote host yang akan di akses.
Saat pengguna mengirimkan useer ID serta informasi lainnya yang
sesuai maka gateway akan melakukan hubungan terhadap aplikasi tersebut yang
terdapat pada remote host, dan menyalurkan data diantara kedua titik. apabila
data tersebut tidak sesuai maka firewall tidak akan meneruskan data tersebut atau
menolaknya. Lebih jauh lagi, pada tipe ini Firewall dapat di konfigurasikan untuk hanya
mendukung beberapa aplikasi saja dan menolak aplikasi lainnya untuk melewati
firewall.
Kelebihan : relatif lebih aman daripada tipe packet filtering router
lebih mudah untuk memeriksa (audit) dan mendata (log) semua aliran data yang masuk
pada level aplikasi.
Kekurangan : pemrosesan tambahan yang berlebih pada setiap hubungan
yang akan mengakibatkan terdapat dua buah sambungan koneksi antara
pemakai dan gateway, dimana gateway akan memeriksa dan meneruskan semua arus dari dua
arah.
3.
Circuit-level Gateway
Tipe ketiga ini dapat merupakan sistem yang berdiri sendiri , atau
juga dapat merupakan fungsi khusus yang terbentuk dari tipe application-level
gateway.tipe ini tidak mengijinkan koneksi TCP end to end (langsung). Cara kerjanya
: Gateway akan mengatur kedua hubungan tcp tersebut, 1 antara dirinya (gw)
dengan TCP pada pengguna lokal (inner host) serta 1 lagi antara dirinya (gw) dengan
TCP pengguna luar (outside host). Saat dua buah hubungan terlaksana, gateway akan
menyalurkan TCP segment dari satu hubungan ke lainnya tanpa memeriksa
isinya. Fungsi pengamanannya terletak pada penentuan hubungan mana yang di ijinkan.
Penggunaan tipe ini biasanya dikarenakan administrator percaya dengan pengguna
internal (internal users).
IP VERSION 6
Posted on 6:10 AMby Unknown with No comments
Perkembangan teknologi jaringan komputer dewasa ini semakin pesat
seiring dengan kebutuhan masyarakat akan layanan yang memanfaatkan jaringan komputer.
Pada system jaringan komputer, protokol merupakan suatu bagian yang paling
penting. Protokol jaringan yang umum digunakan adalah IPv4, yang masih terdapat
beberapa kekurangan dalam menangani jumlah komputer dalam suatu jaringan yang semakin kompleks.
Telah dikembangkan protokol jaringan baru, yaitu IPv6 yang merupakan
solusi dari masalah diatas. Protokol baru ini belum banyak diimplementasikan pada
jaringan-jaringan di dunia.
IP versi 6 (IPv6) adalah protokol Internet versi baru yang didesain
sebagai pengganti dari Internet protocol versi 4 (IPv4) yang didefinisikan dalam RFC
791. IPv6 yang memiliki kapasitas address raksasa (128 bit), mendukung penyusunan address
secara terstruktur, yang memungkinkan Internet terus berkembang dan menyediakan kemampuan
routing baru yang tidak terdapat pada IPv4. IPv6 memiliki tipe address anycast yang
dapat digunakan untukpemilihan route secara efisien. Selain itu IPv6 juga dilengkapi
oleh mekanisme penggunaan address secara local yang memungkinkan terwujudnya instalasi secara
Plug&Play, serta menyediakan platform bagi cara baru pemakaian Internet, seperti
dukungan terhadap aliran datasecara real-time, pemilihan provider, mobilitas host, end-to-end
security, ataupunkonfigurasi otomatis.
KEUNGGULAN IPV6
Otomatisasi
berbagai setting / Stateless-less auto-configuration (plug&play) Address pada IPv4 pada
dasarnya statis terhadap host. Biasanya diberikan secara berurut pada host. Memang saat
ini hal di atas bisa dilakukan secara otomatis dengan menggunakan DHCP (Dynamic Host
Configuration Protocol), tetapi hal tersebut pada IPv4 merupakan fungsi tambahan saja,
sebaliknya pada IPv6 fungsi untuk mensetting secara otomatis disediakan secara standar
dan merupakan defaultnya. Pada setting otomatis ini terdapat 2 cara tergantung dari
penggunaan address, yaitu setting otomatis stateless dan statefull.
Setting Otomatis
Statefull
Cara pengelolaan
secara ketat dalam hal range IP address yang diberikan pada host dengan
menyediakan server untuk pengelolaan keadaan IP address, dimana cara ini hampir mirip
dengan cara DHCP pada IPv4. Pada saat melakukan setting secara otomatis,
informasi yang dibutuhkan antara router, server dan host adalah ICMP (Internet
Control Message Protocol) yang telah diperluas. Pada ICMP dalam IPv6 ini, termasuk pula
IGMP (Internet Group management Protocol) yang dipakai pada multicast pada
IPv4.
Setting Otomatis
Stateless
Pada cara ini
tidak perlu menyediakan server untuk pengelolaan dan pembagian IP address, hanya
mensetting router saja dimana host yang telah tersambung di jaringan dari router
yang ada pada jaringan tersebut memperoleh prefix dari address dari jaringan tersebut.
Kemudian host menambah pattern bit yang diperoleh dari informasi yang unik terhadap host,
lalu membuat IP address sepanjang 128 bit dan menjadikannya sebagai IP address dari
host tersebut. Pada informasi unik bagi host ini, digunakan antara lain address MAC
dari jaringan interface. Pada setting otomatis stateless ini dibalik kemudahan
pengelolaan, pada Ethernet atau FDDI karena perlu memberikan paling sedikit 48 bit
(sebesar address MAC) terhadap satu jaringan, memiliki kelemahan yaitu efisiensi
penggunaan address yang buruk.
PERUBAHAN DARI IPV4
Perubahan dari IPv4 ke IPv6 pada dasarnya terjadi karena beberapa hal yang dikelompokkan
dalam kategori berikut :
Kapasitas Perluasan Alamat
IPv6 meningkatkan ukuran dan jumlah alamat yang mampu didukung oleh IPv4 dari
32 bit menjadi 128bit. Peningkatan kapasitas alamat ini digunakan untuk mendukung
peningkatan hirarki atau kelompok pengalamatan, peningkatan jumlah atau kapasitas
alamat yang dapat dialokasikan dan diberikan pada node dan mempermudah konfigurasi
alamat pada node sehingga dapat dilakukan secara otomatis. Peningkatan skalabilitas
juga dilakukan pada routing multicast dengan meningkatkan cakupan dan jumlah
pada alamat multicast. IPv6 ini selain meningkatkan jumlah kapasitas alamat yang
dapat dialokasikan pada node juga mengenalkan jenis atau tipe alamat baru,
yaitualamat anycast. Tipe alamat anycast ini didefinisikan dan digunakan untuk
mengirimkanpaket ke salah satu dari kumpulan node.
Penyederhanaan Format Header
Beberapa kolom pada header IPv4 telah dihilangkan atau dapat dibuat sebagai
header pilihan. Hal ini digunakan untuk mengurangi biaya pemrosesan hal-hal
yangumum pada penanganan paket IPv6 dan membatasi biaya bandwidth pada header
IPv6. Dengan demikian, pemerosesan header pada paket IPv6 dapat dilakukan secara
efisien.
Option dan Extension Header
Perubahan yang terjadi pada header-header IP yaitu dengan adanya pengkodean
header Options (pilihan) pada IP dimasukkan agar lebih efisien dalam penerusan
paket (packet forwarding), agar tidak terlalu ketat dalam pembatasan panjang
header pilihan yang terdapat dalam paket IPv6 dan sangat fleksibel/dimungkinkan
untuk mengenalkan header pilihan baru pada masa akan datang.
Kemampuan Pelabelan Aliran Paket
Kemampuan atau fitur baru ditambahkan pada IPv6 ini adalah memungkinkan pelabelan
paket atau pengklasifikasikan paket yang meminta penanganan khusus, seperti kualitas
mutu layanan tertentu (QoS) atau real-time.
Autentifikasi dan Kemampuan Privasi
Kemampuan tambahan untuk mendukung autentifikasi, integritas data dan data penting
juga dispesifikasikan dalam alamat IPv6.
Perubahan terbesar pada IPv6 adalah perluasan IP address dari 32 bit pada
IPv4 menjadi 128 bit.128 bit ini adalah ruang address yang kontinyu dengan
menghilangkan konsep kelas. Selain itu juga dilakukan perubahan pada cara
penulisan IP address. Jika pada IPv4 32 bit dibagi menjadi masing-masing 8 bit
yang dipisah kan dengan "." dan di tuliskan dengan angka desimal,
maka pada IPv6, 128 bit tersebut dipisahkan menjadi masing-masing 16 bit yang
tiap bagian dipisahkan dengan ":"dan dituliskan dengan hexadesimal.
Selain itu diperkenalkan pula struktur bertingkat agar pengelolaan routing
menjadi mudah. Pada CIDR (Classless
Interdomain Routing) table routing diperkecil dengan menggabungkan jadi satu
informasi routing dari sebuah organisasi.
PERBANDINGAN IPV4 DENGAN IPV6
Ipv4
|
Ipv6
|
Panjang
alamat 32 bit (4 bytes)
|
Panjang
alamat 128 bit (16 bytes)
|
Dikonfigurasi
secara manual atau DHCP IPv4
|
Tidak
harus dikonfigurasi secara manual,
bisa menggunakan address
autoconfiguration.
|
Dukungan
terhadap IPSec opsional
|
Dukungan
terhadap IPSec dibutuhkan
|
Fragmentasi
dilakukan oleh pengirim dan pada
router, menurunkan kinerja router.
|
Fragmentasi
dilakukan hanya oleh pengirim
|
Tidak
mensyaratkan ukuran paket pada
link-layer dan harus bisa
menyusun kembali
paket berukuran 576 byte.
|
Paket
link-layer harus mendukung ukuran
paket 1280 byte dan harus bisa
menyusun
kembali paket berukuran 1500 byte
|
ASYNCHRONOUS TRANSFER MODE [ATM]
Posted on 5:19 AMby Unknown with No comments
DEFINISI ATM
ATM
adalah adalah protokol jaringan yang berbasis sel, yaitu paket-paket kecil yang
berukuran tetap (48 byte data + 5 byte header). Secara
teknis, ATM dapat dianggap suatu evolusi dari packet switching. Seperti transfer data pada packet switching ATM mengintegrasikan fungsi multiplexing dan switching.
ATM memungkinkan
komunikasi antara perangkat yang beroperasi pada kecepatan yang berbeda. Tidak
seperti packet switching, ATM
dirancang untuk kinerja tinggi pada jaringan multimedia.
KARAKTERISTIK ATM
·
Pada basis link to link tidak
menggunakan proteksi error dan flow
control.
Pada ATM proteksi error
dapat diabaikan karena didasarkan saat ini link-link dalam network memiliki
kualitas yang sangat tinggi, sehingga error
control cukup dilakukan end to end
saja. Flow control juga tidak
dilakukan dalam ATM network karena dengan pengaturan alokasi resource dan dimensioning queue yang tepat maka kejadian queue overflow yang menyebabkan hilangnya paket dapat ditekan.
Sehingga probabilitas packet loss
antara 10-8 sampai dengan 10-12 dapat dicapai.
·
ATM beroperasi pada connection oriented mode
Sebelum
informasi ditransfer dari terminal ke network, sebuah fase setup logical / virtual connection harus dilakukan untuk
menyediakan resource diperlukan. Jika resource tersedia tidak mencukupi maka
connection dari terminal akan dibatalkan. Jika fase transfer informasi telah
selesai, maka resource yang telah digunakan akan dibebaskan kembali. Dengan
menggunakan connection-oriented ini
akan memungkinkan network untuk menjamin packet loss yang seminim mungkin.
·
Pengurangan fungsi header
Untuk menjamin
pemrosesan yang cepat dalam network, maka ATM header hanya memiliki fungsi yang
sangat terbatas. Fungsi utama dari header adalah untuk identifikasi virtual
connection (virtual connection identifier
=VCI) yang dipilih pada saat dilakukan call
setup dan menjamin routing yang tepat untuk setiap paket didalam network
serta memungkinkan multiplexing dari virtual connection – virtual connection
berbeda melalui satu link tunggal.
Selain fungsi
VCI, sejumlah fungsi lain yang sangat terbatas juga dilakukan oleh header,
terutama terkait dengan fungsi pemeliharaan. Karena fungsi header diabatasi,
maka implementasi header processing dalam ATM node sangat mudah / sederhana dan
dapat dilakukan pada kecepatan yang sangat tinggi (150 Mbps sampai 2.5 Gbps)
dan hal ini akan menyebabkan processing
delay dan queuing delay yang
rendah.
·
Panjang filed informasi dalam satu cell relatif kecil
Hal ini
dilakukan untuk mengurangi ukuran buffer internal dalam switching node, dan
untuk membatasi queuing delay yang
terjadi pada buffer tersebut. Buffer yang kecil akan menjamin delay dan delay
jitter rendah, hal ini diperlukan untuk keperluan service-service real time.
TERMINOLOGI SEL (CELL)
Pengertian
sel menurut rekomendasi ITU-T I.113 adalah suatu blok dengan panjang yang tetap
(fixed length) dan diidentifikasi dengan suatu label pada ATM layer.
Berikut
adalah definisi untuk jenis cell yang berbeda sesuai dengan rekomendasi ITU-T
I.321
·
Idle Cell (physical layer), merupakan
yang disisipkan / dipisahkan oleh physical layer untuk mengadaptasi cell flow
rate pada daerah batas (boundary) diantara ATM layer dan physical layer ke
kapasitas payload yang ada dari sistem transmisi yang digunakan
·
Valid Cell (physical layer), suatu cell
yang mana bagian headernya tidak memiliki error atau belum dimodifikasi oleh
proses verifikasi Header Error Control (HEC)
·
Assigned Cell (ATM layer), cell yang
menyediakan suatu service ke satu aplikasi dengan menggunakan ATM layer
service.
·
Unassigned Cell (ATM layer), merupakan
ATM layer cell yang bukan assign cell.
Hanya assigned cell dan
unassigned cell saja yang diteruskan dari physical layer ke ATM layer,
sedangkan cell yang lainnya tidak membawa informasi yang terkait dengan ATM
layer atau layer yang lebih tinggi lagi dan cell ini hanya akan diprosesoleh
physical layer saja.
atm layer
ATM layer
merupakan layer diatas physical layer yang memiliki karakteristik yang
independent terhadap media fisik yang digunakan. ATM layer melakukan
fungsi-fungsi utama sebagai berikut:
v
Cell multiplexing/demultiplexing, pada arah
kirim cell-cell dari VP (Virtual Path) dan VC (Virtual Channel) individual akan
dimultiplexing menghasilkan suatu cell stream. Pada sisii terima fungsi cell
demultiplexing akan memisahkan cell stream yang diterima menjadi cell flow
individual ke VP dan VC terkait.
v
Translasi VPI
dan VCI. Translasi VPI (VP Identifier) dan VCI dilakukan di ATM switching
node. Didalam VP node nilai dari VPI field dari setiap incoming cell akan
ditranslasikan ke nilai VPI yang baru untuk outgoing cell. Pada VC switch baik
nilai VPI maupun VCI akan ditranslasikan ke nilai VPI dan VCI yang baru.
v
Pembangkitan
/ pemisahan cell header, fungsi ini diterapkan pada titik-titik terminasi dari ATM layer.
Pada arah kirim, pada field informasi yang telah diterima ditambahkan ATM cell
header (kecuali field HEC) dan nilai VPI serta VCI dari cell header dapat
diperoleh dengan melakukan translasi dari SAP (Service Access Point)
identifier. Pada arah terima, fungsi pemisahan cell header akan memisahkan cell
header, dan hanya filed informasi saja yang diteruskan.
v
Generic Flow
Control (GFC). Fungsi GFC hanya digunakan pada ATM UNI (User Network Interface)
saja. GFC digunakan untuk mendukung kontrol dari ATM traffic flow dalam satu
customer network dan dapat digunakan untuk mengurangi kondisi-kondisi overload
pada UNI. Informasi GFC ditumpangkan dalam assigned cell dan unassigned cell.
TEKNOLOGI ATM
Pada jaringan ATM, semua informasi diformat ke dalam sel berukuran
tetap yang terdiri dari 48 byte (8 bits per byte) berupa muatan/payload dan 5
byte berupa header. Ukuran sel tetap menjamin bahwa kualitas data baik suara
atau video tidak terpengaruh oleh data panjang frame atau paket. Header ini
disusun untuk efisiensi switching dalam kecepatan tinggi.
ATM DEVICES DAN
THE NETWORK ENVIRONMENT
ATM adalah teknologi sel switching dan multiplexing yang
menggabungkan kelebihan dari circuit switching yang memiliki kapasitas dan
delay transmisi konstan dengan packet switching yang memiliki fleksibilitas dan
efisiensi untuk lalu lintas yang berselang-seling.
A. ATM Devices
Jaringan ATM terdiri dari ATM switch dan ATM endpoint. ATM Switch bertanggung jawab untuk transit sel
melalui jaringan ATM, atau dapat didevinisikan
bertugas menerima sel yang masuk dari ATM endpoint atau switch ATM lain,
kemudian membaca dan memperbarui informasi di dalam header sel dan dengan cepat
mengarahkan sel ke sebuah interface output ke arah tujuan. ATM endpoint berisi ATM network interface adapter. Contoh dari ATM endpoint adalah workstation, router, Digital
Service Unit (DSU), LAN switch, dan Video CODEC. Gambar berikut mengilustrasikan
jaringan ATM yang terdiri dari ATM switch dan ATM endpoint.
B. ATM Network Interfaces
Jaringan ATM terdiri
dari set ATM switch yang dihubungkan dengan interface Point-to-Point ATM link. ATM Switch mendukung dua jenis
interface yakni UNI (User to Network
Interface) dan NNI (Network to
Network Interface). UNI menghubungkan end system (seperti host dan router) ke
ATM switch sedangkan NNI menghubungkan dua ATM switch.
Tergantung pada
apakah sebuah switch terletak di tempat pelanggan atau ditempat umum dan
dioperasikan oleh perusahaan telepon, UNI dan NNI dapat dibagi lagi menjadi
public dan private. UNI private menghubungkan ATM endpoint
dan ATM switch private. NNI private
menghubungkan dua switch ATM private di dalam organisasi yang sama sedangkan
NNI public menghubungkan dua ATM switch dalam organisasi publik yang sama.
Disamping itu
terdapat spesifikasi tambahan yakni Broadband
InterCarrier Interface (B-ICI), dimana B-ICI dapat menghubungkan dua switch
public dari penyedia layanan yang berbeda. Gambar berikut mengilustrasikan spesifikasi inteface ATM untuk jaringan
public dan private.
FORMAT HEADER SEL ATM
Terdapat dua format header sel ATM yaitu UNI atau NNI. UNI header digunakan untuk komunikasi
antara endpoint dengan ATM switch dalam jaringan Private ATM. NNI header yang
digunakan untuk komunikasi antar ATM switch. Gambar berikut mengilustrasikan format
dasar sel ATM, format header sel UNI, dan format header sel NNI.
ATM Cell Header Fields
Berikut
adalah deskripsi dari beberapa field yang terdapat pada header sel ATM baik NNI
maupun UNI
v Generic Flow Control (GFC)
Menyediakan fungsi lokal, seperti
mengidentifikasi multiple stations yang menggunakan satu interface ATM.
Field ini biasanya tidak digunakan dan diatur ke nilai default-nya 0 (biner
0000).
v Virtual Path Identifier (VPI)
Berhubungan dengan
VCI dan berfungsi mengidentifikasi path tujuan berikutnya dari sebuah sel saat
melewati serangkaian switch ATM menuju host tujuan.
v Virtual Channel Identifier (VCI)
Berhubungan dengan
VCI dan berfungsi mengidentifikasi path tujuan berikutnya dari sebuah sel saat
melewati serangkaian switch ATM menuju host tujuan.
v Payload Type (PT)
Bit pertama
menunjukkan apakah dalam sebuah sel
berisi data pengguna atau kontrol data. Jika sel berisi data pengguna, bit
diatur ke 0. Jika kontrol berisi data, di set ke 1. Bit kedua menunjukkan kongesti (0 = tidak ada kemacetan, 1 = kemacetan).
Bit ketiga menunjukkan apakah sel tersebut merupakan sel terakhir pada sebuah
rangkaian sel.
v Cell Loss Priority (CLP)
Menunjukkan apakah
sel harus dibuang jika menemukan kemacetan yang ekstrem ketika bergerak melalui
jaringan. Jika CLP bit sama dengan 1,
sel harus dibuang dan sebaliknya
v Header Error Control (HEC)
Menghitung checksum pada 4 byte
pertama dari header. HEC dapat mengoreksi kesalahan bit tunggal dalam byte,
dengan demikian dapat mempertahankan sel daripada membuangnya.
Subscribe to:
Posts (Atom)