Internet merupakan sebuah jaringan komputer yang sangat terbuka di
dunia, konsekuensi yang harus di tanggung adalah tidak ada jaminan keamanan
bagi jaringan yang terhubung ke Internet. Firewall [1] adalah suatu cara atau
mekanisme yang diterapkan baik terhadap hardware, software ataupun sistem itu
sendiri dengan tujuan untuk melindungi, baik dengan menyaring, membatasi atau bahkan
menolak suatu atau semua hubungan/kegiatan suatu segmen pada jaringan pribadi dengan
jaringan luar yang bukan merupakan ruang lingkupnya.
Firewall secara
umum di peruntukkan untuk melayani :
1.
Mesin/Komputer
Setiap mesin/komputer yang terhubung langsung ke jaringan luar atau
internet dan menginginkan semua yang terdapat pada komputernya terlindungi.
2.
Jaringan
Jaringan
komputer yang terdiri lebih dari satu buah komputer dan berbagai jenis topologi
jaringan yang digunakan, baik yang di miliki oleh perusahaan, organisasi
dsb.
Karakteristik Sebuah Firewall
1. Seluruh hubungan/kegiatan dari
dalam ke luar , harus melewati firewall. Hal ini dapat dilakukan dengan cara
memblok/membatasi baik secara fisik semua akses terhadap jaringan
Lokal, kecuali melewati firewall.
2. Hanya Kegiatan yang
terdaftar/dikenal yang dapat melewati/melakukan hubungan, hal ini dapat
dilakukan dengan mengatur policy pada konfigurasi keamanan lokal. Banyak sekali jenis
firewall yang dapat dipilih sekaligus berbagai jenis policy yang ditawarkan.
3. Firewall itu sendiri haruslah
kebal atau relatif kuat terhadap serangan/kelemahan. Hal ini berarti
penggunaan sistem yang dapat dipercaya dan dengan system yang relative aman.
Teknik yang digunakan Firewall
1.
Service control (kendali terhadap layanan)
Berdasarkan tipe-tipe layanan yang digunakan di Internet dan boleh
diakses baik untuk kedalam ataupun keluar firewall. Biasanya firewall akan mencek
no IP Addressdan juga nomor port yang digunakan baik pada protokol TCP dan UDP,
bahkan bisa dilengkapi
software untuk proxy yang akan menerima dan menterjemahkan setiap permintaan
akan suatu layanan sebelum mengijinkannya. Bahkan bisa jadi software pada server
itu sendiri , seperti layanan untuk web ataupun untuk mail.
2.
Direction Conrol (kendali terhadap arah)
Berdasarkan arah dari berbagai permintaan (request) terhadap layanan
yang akan dikenali dan diijinkan melewati firewall.
3.
User control (kendali terhadap pengguna)
Berdasarkan user untuk dapat menjalankan suatu layanan, artinya ada
user yang dapat dan ada yang tidak dapat menjalankan suatu servis, di karenakan
user tersebut tidak di ijinkan untuk melewati firewall. Biasanya digunakan untuk
membatasi user dari jaringan lokal untuk mengakses keluar, tetapi bisa juga
diterapkan untuk membatasi terhadap pengguna dari luar
4.
Behavior Control (kendali terhadap perlakuan)
Berdasarkan seberapa banyak layanan itu telah digunakan. Misal,
firewall dapat memfilter email untuk menanggulangi/mencegah spam.
Tipe-Tipe Firewall
1.
Packet Filtering Router
Diaplikasikan dengan mengatur semua packet IP baik yang menuju,
melewati atau akan dituju oleh packet tersebut. Pada tipe ini packet tersebut akan
diatur apakah akan di terima dan diteruskan atau di tolak.
Kelebihannya: mudah di implementasikan, transparan untuk pemakai,
relatif lebih cepat.
Kelemahan
·
Cukup rumitnya untuk menyetting
paket yang akan difilter secara tepat
·
Lemah dalam hal authentikasi.
2.
Application-Level Gateway
Berfungsi memperkuat/menyalurkan arus aplikasi. Tipe ini akan
mengatur semua hubungan yang menggunakan layer aplikasi ,baik itu FTP, HTTP, GOPHER
dll. Cara kerjanya : apabila ada user yang menggunakan salah satu
aplikasi semisal FTP untuk mengakses secara remote, maka gateway akan meminta user
memasukkan alamat remote host yang akan di akses.
Saat pengguna mengirimkan useer ID serta informasi lainnya yang
sesuai maka gateway akan melakukan hubungan terhadap aplikasi tersebut yang
terdapat pada remote host, dan menyalurkan data diantara kedua titik. apabila
data tersebut tidak sesuai maka firewall tidak akan meneruskan data tersebut atau
menolaknya. Lebih jauh lagi, pada tipe ini Firewall dapat di konfigurasikan untuk hanya
mendukung beberapa aplikasi saja dan menolak aplikasi lainnya untuk melewati
firewall.
Kelebihan : relatif lebih aman daripada tipe packet filtering router
lebih mudah untuk memeriksa (audit) dan mendata (log) semua aliran data yang masuk
pada level aplikasi.
Kekurangan : pemrosesan tambahan yang berlebih pada setiap hubungan
yang akan mengakibatkan terdapat dua buah sambungan koneksi antara
pemakai dan gateway, dimana gateway akan memeriksa dan meneruskan semua arus dari dua
arah.
3.
Circuit-level Gateway
Tipe ketiga ini dapat merupakan sistem yang berdiri sendiri , atau
juga dapat merupakan fungsi khusus yang terbentuk dari tipe application-level
gateway.tipe ini tidak mengijinkan koneksi TCP end to end (langsung). Cara kerjanya
: Gateway akan mengatur kedua hubungan tcp tersebut, 1 antara dirinya (gw)
dengan TCP pada pengguna lokal (inner host) serta 1 lagi antara dirinya (gw) dengan
TCP pengguna luar (outside host). Saat dua buah hubungan terlaksana, gateway akan
menyalurkan TCP segment dari satu hubungan ke lainnya tanpa memeriksa
isinya. Fungsi pengamanannya terletak pada penentuan hubungan mana yang di ijinkan.
Penggunaan tipe ini biasanya dikarenakan administrator percaya dengan pengguna
internal (internal users).
0 comments:
Post a Comment